Selasa, 27 November 2012

Cara Produksi Ban


CARA PRODUKSI
.    Mixing / Banbury
Dalam pembuatan produk ban unggulan, baik untuk kendaraan mobil maupun motor, Tire Manufacturing  menggunakan beberapa material sebagai bahan baku utama dan beberapa bahan kimia sebagai bahan pelengkap produksi. Material yang digunakan antara lain Natural dan Synthetic Rubber, Carbon Black, Silica, Zinc Oxide, Sulfur, Oli, dan beberapa material kimia lain. Pada tahap awal, proses yang dilakukan adalah pencampuran Natural &Synthetic Rubber dengan Ingredient yang sebelumnya sudah ditimbang sesuai dengan berat yang ditentukan pada spesikasi produk yang ingin dibentuk. Kemudian diberikan tambahan Carbon dan Oli pada saat material tersebut masuk
kedalam mesin Banburry. Dalam mesin tersebut terdapat alat yang berfungsi untuk menggiling campuran menjadi lapisan yang disebut compound. Sebelum compound tersebut disusun pada rak, terlebih dahulu melewati proses pendinginan dan diberi cairan adhesive agar compound tersebut tidak lengket setelah tersusun.


2.  Extruding
Adonan hasil mixing  tadi dibuat menjadi tread  dan sidewall.  Prosesnya adalah injeksi dan extruding hingga terbentuk profil.


Hasil akhir dari tahapan ini adalah side walltread dan fillerSide wall merupakan salah satu bagian ban yang berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan dari arah samping atau serempetan, bahan untuk menambah fleksibilitas ban, lapisan karet pembungkus carcass dari shoulder area ke rim cushion dan bead area, berfungsi untuk fashion jika dihias dengan white ribbon atau white letter, penahan tekukan untuk beban berat, daya tahan lama dan tahan retakan dan juga berfungsi untuk kekerasan dan keempukan radial.



3.  Calender
Proses aplikasi lain adalah untuk pembuatan material ply & steel belt, JLB & cap ply. Aplikasi tersebut dibentuk oleh mesin Calender dengan bahan dasar benang (polyester dan nylon) juga steel cord. Polyester maupun nylon yang akan diproses, sebelumnya harus melalui proses pelebaran terlebih dahulu agar material tersebut terbuka untuk kemudian di masukan ke dalam oven dengan suhu 160°C agar pada saat diberikan compound dan bahan-bahan seperti polyester, nylon, dan steel cord dapat merekat dengan sempurna.



4.   Bead
Sementara proses calender  berjalan, di bagian lain ada pembuatan bead wire  yaitu melapisi kawat baja dengan karet. Proses ini berjalan otomatis dan begitu keluar dari mesin, bead wire  sudah berbentuk lingkaran sesuai dengan ukuran rim.


5.  Cutting
Proses cutting ini merupakan proses lanjutan dari mesin Callender, hasill akhir  dari proses ini biasa disebut dengan Ply dan Cap Ply. Ply merupakan lembaran material yang terdiri dari Polyester, Nylon, dan compound yang telah diproses sebelumnya dalam bentuk gulungan panjang di mesin Calender yang kemudian di potong – potong untuk merubah arah atau sudut benang dari 0° menjadi 90°. Ply berfungsi sebagai carcass atau kerangka untuk menahan, membentuk sistem suspensi dan beban ban.Sedangkan Cap Ply merupakan lembaran material yang terdiri dari nylon dan compound yang dipotong – potong menjadi beberapa bagian di mesin TTO. Cap Ply berfungsi sebagai bahan untuk mempertahankan bundar ban waktu berjalan, meredam suara bising dari steel belt, membuat nyaman, dan untuk memperkecil rolling resistance.

6.  Building

Kemudian sampailah pada tahap perakitan semua komponen-komponen  aplikasi yang telah dibuat pada proses semi manufaktur. Semua komponen seperti rakitan bead, lembaran ply yang telah di potong dengan sudut 90°, steel beltsinnerlinertread dan side wall semua di rakit menjadi satu kesatuan utuh sebagai bagian dari ban setengah jadi atau biasa disebut dengan Green Tire (GT). Proses perakitan (Tire Building) terdiri dari 2 tahap, tahap pertama sering disebut dengan istilah 1st stage yang kemudian menghasil produk berupa carcass, kemudian carcass diproses kembali di tahap kedua atau 2nd stage dengan menambahkan steel beltcap ply dan tread menjadi GT. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan mesin yang dioperasikan oleh satu operator di masing – masing tahap.
Green Tire ( GT )

7.    Curing

Proses selanjutnya adalah tahap akhir dari proses pembentukan ban. GT yang dihasilkan dari proses perakitan kemudian di kirim ke area Curing untuk dimasak. Proses Curing sendiri terdiri dari beberapa tahap. Pertama GT datang dari bagian Perakitan, sebelum masuk ke proses curing, GT harus diperiksa terlebih dahulu untuk menghindari adanya cacat pada GT. Setelah GT selesai diperiksa diambil 4 ban setiap 1 rak GT untuk dilakukan proses painting Chem Trend yaitu pengolesan cairan tire-lubricant pada bagian dalam GT yang bertujuan agar GT tidak menempel di bagian karet bladder pada saat proses curing berlangsung. Kemudian GT dikirim ke masing-masing operator untuk di proses di mesin press curing. Proses curing sendiri merupakan pemasakan atau vulkanisasi yaitu penyatuan polimer (rubber) dengan carbon black dan sulphur dengan dibantu oleh persenyawaan bahan kimia untuk mendapatkan beberapa karakteristik compound yang diperlukan dari bagian-bagian ban. Proses curing (pemasakan) ini membutuhkan suhu panas dan sejumlah tekanan steam yang sangat tinggi, GT akan ditempatkan pada cetakan (mold) dengan temperatur sesuai dengan yang diinginkan untuk produksi. Setelah cetakan tertutup, GT akan melebur ke dalam cetakan tread dan side wall. Cetakan tersebut tidak dapat dibuka sampai proses curing selesai secara keseluruhan. Setelah proses pemasakan selesai, mold akan terbuka secara otomatis. Ban yang sudah jadi akan jatuh dan masuk ke dalam conveyor untuk kemudian sampai di bagian Pemeriksaan (Finishing).

8.    Finishing / quality control

Setelah selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak. Proses ini tentu saja tidak menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja sangat dibutuhkan. Selain visual, kontrol juga dilakukan dengan pemeriksaan balance  dan menggunakan sinar X.
Ban tidak mungkin bisa 100% balance  seperti pelek, namun ada batasannya. Jika melebihi batas, berarti ada kesalahan pada proses produksi. Selain itu, kami juga memiliki laboratorium untuk memeriksa sampel ban yang diambil secara acak demi menjaga kualitas.


Wrapping/Packaging



Proses Wrapping / Packaging Merupakan proses terakhir. Setelah dinyatakan OK, setiap ban dibungkus seluruh permukaannya dengan lilitan plastik secara mekanis, berikut vidio processnya :
INDUSTRI YANG ADA
1.PT. GAJAH TUNGGAL.TBK
Gajah tunggal producer dan distributor ban terbesar di Asia Tenggara, Kami menyediakan ban berkualitas tinggi untuk mobil penumpang, inner tubes, sepeda motor dan industrial
2.PT. CST Taiwan
3.SHANDONG O'GREEN TYRE CO LTD GROUP
4.Pabrik Ban Hankook
5.PT. Multistrada Arah Sarana (MSA)

Kegunaan Ban


KEGUNAAN BAN
Kegunaan Utama Ban
1.      Menahan beban
Dalam hal menahan beban yang paling berpengaruh adalah tekanan angin, karena
angin dalam ban berfungsi untuk menopang berat kendaraan dan muatan.
2.      Meredam guncangan
Tekanan angin dan type ban (radial/ bias) sangat berpengaruh dalam meredam guncangan awal sebelum diredam lagi oleh suspensi. Ban tipe radial mampu meredam guncangan lebih baik daripada ban tipe bias.
3.      Meneruskan tenaga dari mesin
Ban berfungsi untuk meneruskan gaya gerak dan pengeraman ke permukaan jalan, hal ini berkaitan dengan kinerja traksi dan pengereman. Yang berpengaruh dalam hal ini adalah pattern atau kembangan dari ban.
4.      Meneruskan fungsi kemudi
Ban sangat penting dalam mengontrol arah kendaraan, hal ini akan menentukan kemampuan bermanuver dan kestabilan dalam berkendara.



Ban juga memiliki kegunaan memikul beban kendaraan dan meredam kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan permukaan jalan.
Ban pneumatic (diisi angin) tersusun dari empat bagian utama yaitu : Carcass, Tread, Breaker dan Bead.
·         Carcass
Carcass ada didalam ban. Fungsinya menahan berat, goncangan, tumbukan dan tekanan angin. Carcass dibuat dari lembaran-lembaran ply cords. Karet yang melapisi cord tidak hanya melindungi dari kerusakan luar, tetapi juga mencegah gesekan antara cords.
·         Tread
Tread adalah kulit luar ban, berfungsi untuk melindungi carcass dari keausan dan lain-lain kerusakan. Bagian dimana tread-tread berhubungan langsung dengan jalan disebut crown. Bagian disamping ban disebut side wall dan daerah pertemuan dengan tread disebut shoulder. Permukaan crown mempunyai bermacam-macam patern. Alur-alur yang dibuat pada permukaan ban disebut Groove atau non skid. Shoulder dinamakan juga Butters dan merupakan bagian yang menyangga crown. Daerah ini mempunyai konsentrasi karet yang paling tebal dan disini dibuat juga alur (groove) untuk mengeluarkan panas.
·         Breaker
Ditempatkan diantara treads dan carcass berfungsi sebagai peredam goncangan. Sebagai tambahan, untuk mencegah pemisahan dan untuk mengurangi perubahan elastisitas, selembar karet disisipkan antara carcass dan breaker yang berfungsi sebagai bantalan.
·         Bead
Bead digunakan di carcass, berfungsi untuk menahan kedua ujung cord, menjamin pemasangan yang kuat dari ban ke rim (pelek). Kawat bead terbuat dari baja dengan kadar karbon tinggi. Bagian ujung yang berhubungan dengan pelek dan lebih dekat dengan pusat ban dinamakan Bead Toe. Flipper membungkus bead wire dan didalamnya terisi beaf filler, karet keras berbentuk segitiga (Apex rubber). Bead filler membantu flipper agar bias bercampur dengan baik di dalam ban. Bagian yang berhubungan dengan flens dari pelek dinamakan Bead Hell. Bagian dari bead dilapisi oleh semacam ply cord (yang sudah dilapisi karet), dinamakan chafer.

INDUSTRI BAN


Saat ini teknologi material, khususnya karet sudah sangat maju. Material karet digunakan dihampir semua bidang, seperti manufaktur, telekomunikasi, rumah tangga, transportasi dan lain sebagainya, dalam bidang transportasi penggunaan material karet sebagian besar digunakan untuk pembuatan ban, ban merupakan penopang dan alat yang digunakan agar kendaraan dapat bekerja dengan maksimal.
Bahan karet yang digunakan pada ban harus mempunyai spesifikasi tertentu misal ketahanan terhadap keausan yang tinggi, tidak berubah bentuk pada temperatur tinggi, ketahanan terhadap pengaruh ozon yang tinggi, ketahanan terhadap sinar matahari dan lain sebagainya.
Industry ban meruopakan salah satu industry yang berkembang di Indonesia hal ini dibuktikan karena produksi ban semakin meningkat sejalan dengan hal itu keberadaan ban-ban bekas yang sudah  tidak terpakai tentu menjadi masalah sendiri untuk ditangani.
Ban  sendiri adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.
Ban juga merupakan bagian dari suatu kendaraan yang merupakan produk paling penting dan diproduksi dalam volume tinggi yang bertambah setiap tahunnya. Lebih dari setengah karet alam dan karet sintetik didunia digunakan dalam industri ban. Karet memiliki sifat yang fleksibel geseran serta permukaan yang baik, yang tahan abrasi yang tinggi, impermeabilitas yang baik terhadap udara.


SIFAT-SIFAT BAN
karena sifat karet yang mudah dibentuk, dapat direnggangkan, kenyal, dan lentur. Seandainya ban mobilmu terbuat dari kayu, kamu pasti tidak akan merasa nyaman saat mengendarainya.
Sifat-sifat karet :
  • 1). Kuat, lentur dan elastis,
  • 2). Tidak tahan api (meleleh jika dipanaskan),
  • 3). Bersifat isolator,
  • 4). Tidak tembus air.
Karet bersifat kuat dan lentur. Karet juga bersifat elastis. Artinya, karet dapat ditarik memanjang dan jika dilepaskan akan kembali ke bentuk semula. Oleh karena itu, karet dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya membuat ban, alas sepatu, dan pembungkus kabel. Meskipun karet bersifat kuat dan lentur, tetapi tidak tahan api. Ingatlah, jangan sampai peralatan di rumahmu yang terbuat dari karet terkena api! Karet yang terkena api akan meleleh.